
Menyongsong Era Digital: MAN 4 Banyuwangi Selenggarakan Workshop Deep Learning dan Media Cerdas
MAN 4 Banyuwangi kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi di dunia pendidikan melalui kegiatan “Workshop AI Dalam Pendidikan: Transformasi Pendidikan dengan Deep Learning dan Media Cerdas” (21/10).
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Madrasah dan diikuti oleh seluruh dewan guru MAN 4 Banyuwangi serta tamu undangan dari KKM 06.
Workshop dibuka dengan khidmat dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Madrasah, dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala MAN 4 Banyuwangi, Drs. H. Imam Syafi’i, M.Pd.I.
Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan.
“AI sangat membantu manusia dalam banyak hal. Gunakanlah AI untuk hal-hal yang berguna dan bermanfaat,” pesan beliau kepada seluruh peserta workshop.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ali Masur, S.Ag., M.Pd.I, selaku pengawas madrasah. Beliau mengajak seluruh guru untuk menghidupkan kembali kejayaan ilmu pengetahuan sebagaimana yang pernah dicapai dunia pendidikan Islam di masa lampau.
“AI bisa menjadi jalan untuk mengembalikan kejayaan tersebut,” ujarnya penuh semangat sebelum secara resmi membuka rangkaian kegiatan workshop yang akan berlangsung selama tiga hari.
Sebelum memasuki acara inti, kegiatan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ust. Saefurrohmaman, S.Pd.
Materi utama disampaikan oleh Heriyanto Nurcahyo, M.Li, yang mengawali sesi dengan sebuah survei ringan kepada para guru mengenai sejauh mana mereka telah menerapkan konsep deep learning dalam pembelajaran. Pemateri juga menegaskan bahwa penguasaan AI dan pembelajaran mendalam akan menjadi kunci transformasi pendidikan di era digital.
Kegiatan sempat terhenti sejenak untuk menyambut kedatangan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. Chaironi, S.Ag., M.Pd.I.
Dalam sambutannya, beliau menyoroti pentingnya membangun citra positif dunia pendidikan Islam.
“Seringkali santri dan pondok pesantren mendapat stigma negatif. Padahal, pendidikan yang paling ideal justru tumbuh di lingkungan pesantren,” tuturnya.
Beliau juga berpesan agar para guru senantiasa menjadi teladan dan idola bagi peserta didik dengan menanamkan cinta dan kasih dalam proses belajar mengajar.
Setelah istirahat, sholat, dan makan siang (ishoma) hingga pukul 13.00, kegiatan dilanjutkan kembali hingga pukul 15.00.
Workshop ini masih akan berlanjut pada sesi kedua yang dijadwalkan pada Rabu, 22 Oktober 2025, dengan rangkaian materi lanjutan yang akan memperdalam penerapan AI dalam pembelajaran di madrasah.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, MAN 4 Banyuwangi berharap seluruh guru dapat beradaptasi dan berinovasi di tengah perkembangan teknologi, serta terus berperan aktif dalam mencetak generasi madrasah yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi era digital. (BK)